Kemajuan zaman dan teknologi sangat mempengaruhi pola kehidupan masyarakat. Pola kehidupan masyarakat dipengaruhi oleh dimana mereka berada. Pola hidup mempengaruhi gaya hidup dari masyarakat. Masyarakat yang hidup di kota berbeda dengan masyarakat yang hidup di desa, apalagi desanya termasuk daerat 3T atau 4T Indonesia.
Meskipun di Indonesia yang sama tetapi pelayanan public belum merata dirasakan oleh seluruh kalangan masyarakat. Hidup di kota diterangi oleh cahaya lampu kerlap kerlip, dan semua masyarakat sudah bisa merakan penerangan dan kemajuan akses internet. Sedangkan untuk masyarakat yang hidup di desa, apalagi di daerah 3T ataupun 4T Indonesia, sungguh miris sekali untuk bisa mereka merasakan penerangan dan akses internet.
Hidup di kota jarang yang merasakan namanya gelap di malam hari, kecuali jika ada perbaikan atau perawatan pada system penerangan oleh PLN. Dapat dikatakan bahwa hidup di kota semuanya terang oleh cahaya penerangan, gelapnya hanya pada saat listrik lagi pada masa perawatan, perbaikan atau pengembangan jaringan PLN. Meskipun gelap pada malamnya, tetapi masih bisa merasakan terang dengan adanya berbagai alat-alat yang canggih sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi.
Hidup di desa memang beda jauh dengan pola hidup yang di kota, apalagi desa 3T atau 4T Indonesia. Seperti masyarakat Desa Tamma yang masih termasuk daerah 3T atau 4T Indonesia. Masyarakat hidup dengan seadanya, sebisanya dan semampunya. Kenapa demikian? Karena hanya seperti itulah pola kehidupan masyarakat desa. Tidak akses penerangan maupun akses internet seperti yang dirakan masyarakat kota.
Pada malam hari, semuanya menjadi gelap tanpa ada cahaya lampu jalan, lampu teras rumah, atau lampu kerlap kerlip seperti di kota. Malam terang hanya beberapa jam saja sampai daya lampu tenaga surya habis, setelah itu gelap tanpa cahaya, kalaupun ada cahaya itu biasanya dari terangnya cahaya bulan. Semisalnya ada kegiatan maka mereka menerangi dengan genset sampai acara selesai. Jikalau tidak bisa maka mereka akan mencari penerangan dengan sebisanya dan semampunya, seperti menggunakan lampu pelita dan lampu senter. Meskipun demikian tetapi masyarakat desa tetap bisa menikmati kehidupan dengan rasa aman, damai dan tentram.