Seris 10
Patriot Evelin Christy 201
Setelah melewati 10 bulan menjalankan tugas sebagai seorang patriot energi sepertinya belum banyak peranan saya dibidang energi itu sendiri. Dari latar belakang ilmu yang saya miliki tidak banyak yang bisa saya lakukan, mengingat yang saya pelajari selama ini berada di rumpun sosial humaniora yang dari kampusnya saya bersebrangan dengan bagian saintek. Walaupun sudah mendapatkan pelatihan salah satunya untuk bidang keteknisan. Ilmu dan materi terutama kelistrikan menurut saya sangat tidak bisa saya bayangkan.
Kebetulan di bulan Agustus kemarin setelah menjalankan lebih dari separuh waktu penugasan berjalan cukup baik ternyata saya jadi mencoba membantu permasalahan SHS yang berada di satu-satunya sekolah dasar di Toghompatu. Kebetulan saya selama di kampung penugasan tinggal bersama guru yang sudah 4 tahun mengajar disana. Kebetulan juga kampung kami mendapatkan pembangunan sekolah dasar baru. Walaupun belum dapat diresmikan karena terdapat konflik sengketa tanah dengan salah satu masyarakat yang memegang hak tanah tersebut. Namun diharapkan dalam waktu dekat sekolah sudah dapat beroperasi.
Selama ini anak-anak hanya menggunakan fasilitas seadanya. Jika Ibu guru mengajak negajar di Balai Kampung, pagi-pagi tentu sudah menunggu di panggung sebrang balai untuk siap belajar. Bisa juga menggunakan pilihan lainnya untuk belajar di rumah yang Ibu guru dan saya tempati. Dengan risiko duduk berhimpitan seperti sarden dan anak-anak yang sulit dikondisikan.
Di pertengahan bulan Agustus terdengar informasi akhirnya permasalahan sengketa tanah sudah dapat diselesaikan dengan melibatkan dinas pendidikan di Kota Kepi. Sepertinya bulan September ini anak-anak tersebut sudah mulai dapat menikmati belajar di gedung sekolah yang nyaman dengan fasilitas meja dan kursi yang lumayan baik. Namun berbarengan dengan itu juga entah kenapa (saya juga tidak tau alasannya karena keterbatasan pengetahuan) tiba-tiba di suatu hari peralatan SHS di kantor guru tersebut bermasalah dan tidak dapat menyala lagi.
Selama dari pertengahan hingga akhir bulan mencoba untuk mendapatkan pencerahan. Mengandalkan teman-teman yang dapat menjadi tempat konsultasi. Walaupun tentu saja terbatas pada jaringan untuk komunikasi. Saya juga belum dapat turun ke Kota ataupun teman 1 Kabupaten (yang cukup paham) saya belum bisa mengunjungi kampung saya. Kendalam dari kampung Toghompatu yang sangat terasa hingga saat ini tentunya adalah transportasi untuk keluar masuk kampung yang sangat terbatas. Hanya dapat mengandalkan masyarakat yang memiliki motor ketinting untuk bisa jalan. Itu pun terbatas karena sering kali beberapa keberatan tau memang tidak memberi info jika ingin berjalan walaupun sudah ditanyai.
Hingga akhirnya keutusan sementara peralatan tersebut bermasalah pada baterai yang digunakan karena sudah ditinggalkan lama. Berdasarkan keterangan dari Ibu guru sebenarnya dari awal ternyata ketika pembangunan sekolah baru dan pemasangan peralatan panel surya untuk sumber energi listrik di kelas maupun di kantor, dari pihak kontraktor menjalankannya dengan kurang tepat. Bahkan untuk pembangunan sekolah sebenarnya hingga saat ini seharusnya masih dilanjutkan untuk pemasangan pagar dan fialisasi lapangan upacara. Namun hingga saat ini tidak ada kabar dari pihak kontraktor yang bertugas.
Permasalahan yang sering terjadi di wilayah ini, tidak hanya di kampung Toghomptu namun juga di kampung-kampung lain di wilayah Mappi. Sayangnya banyak masyarakat yang sudah mengeluhkan hal tersebut namun tidak tau langkah tepat memberikan suara mereka ke pihak yang mana yang mau mendengarkan. Jikapun sudah ada yang menyampaikan dan sudah diterima suara tersebut namun rasanya progres yang dilakukan sangat minim dan membuat mereka harus terlatih bersabar.
Terima kasih untuk Abi, Kak Dini, dan Alvin yang mau direpotkan dan dipusingkan untuk menjawab pertanyaan dari orang awal ini.