Desa Long Alango termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Bahau Hulu Kabupaten Malinau yang di huni mayoritas suku Dayak Kenyah yang berbatasan langsung Negara Tetangga Malaysia. Kecamatan ini memiliki 7 desa yang hampir semuanya menggunakan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro), dan ada sebagian juga yang menggunakan mesin diesel bahan bakar solar, tersebutlah salah satu desa yang bernama desa Long Alango yang dimana menjadi transit kita untuk menuju desa survey PLTMH ESDM Pusat. Di desa ini kami harus melakukan isolasi mandiri akibat pengetatan COVID 19, kami berdua di tempatkan 5 hari di rumah isolasi yang sudah di sediakan untuk pendatang yang berkunjung di Kecamatan ini.
Semua kebutuhan makan dan minum di akomodasikan masyarakat sekitar dengan memberikan bayaran sesuai peraturan desa tersebut. Desa ini menggunakan PLTMH dari tahun 1990an hingga saat ini, tapi untuk sekarang beban listrik di masyarakat setiap tahunnya bertambah sehingga di lakukan pemadaman setiap hari untuk 1 desa ini dan tergantung dari debit air yang di bendung PLMTH, jika debit air besar maka bisa 24 jam walaupun itu lebih sering pemadaman saat beban lebih contohnya saat menjelang sore pukul 17.00 hingga pukul 20.00 wib. Pada saat kami melakukan transit didesa ini bersamaan dengan dekat perayaan hari raya Natal sehingga banyak kegiatan dan aktivitas yang menggunakan listrik.
Info dari operator PLTMH nya pemadaman secara tiba-tiba sudah sering terjadi akibat beban sudah berlebih di desa tersebut, kami juga menginfokan bahaya dari beban lebih bisa menyebabkan korsleting listrik dan berakhir kebakaran. Kemudian malam terakhir kita di desa ini sambil ngobrol di teras rumah isolasi bersama Yoges salah satu teman patriot yang menemani survey, tiba-tiba muncul asap tebal disertai api dari kejauhan tepatnya di pusat desa dan kemudian listrik off tiba-tiba. Kami berdua bergegas berlari ke sumber asap tebal tersebut yang dimana lokasi kebakaran itu tepat berada di rumah kepala adat besar Sekecamatan Bahau Hulu, kami ikut serta membantu memadamkan api tersebut hingga padam, dampak dari kebakaran tersebut 1 rumah hangus, 3 motor, arsip dan peralatan budaya-budaya nenek moyang dayak kenyah. Singkat cerita berdasarkan informasi saksi di kejadian, sumber api muncul dari kabel yang terbakar di plafon rumah dimana bahan bangunan tersebut menggunakan kayu.
Owgh….listrik yang di rindukan kehadirannya bisa menjadi kawan dan lawan saat penggunaanya tidak sesuai dengan standarnya.
“Mari Menggunakan Listrik Secara Bijak dan Bertanggung Jawab”