Jiwa itu bimbang
Sebelumnya, dia mengatakan bahwa hilangnya antusias dalam menjalani hidup
Membuat hidup menjadi tak hidup.
Lalu dia berpikir, selama manusia terus belajar untuk memahami cara menjadi manusia yang lebih baik lagi, selama itu pula dia akan tetap hidup
Definisi menjadi manusia itu adalah proses memanusiakan itu sendiri
Bagaimana peran dia menjadi manusia dapat ia proyeksikan dalam kegiatan menjadi seorang manusia
Kembali lagi tentang hidup yang tak hidup di saat diri kita sebagai manusia berhenti dalam berproses menjadi manusia.
Melalui pemberdayaan desa, mempelajari kehidupan penduduk desa menjadi diri ini lebih mengenal diri bahwa setiap cerita itu abadi, bahkan seorang pemuda desa yang banyak dipandang sebalah mata dalam pengetahuan mengajari diri ini tentang sebuah kata yang menurutku menjadi penyejuk di hati dia berkata bahwasan ketika kita berada di tempat yang asing dan baru, menjadi seorang pendatang hal yang perlu ditanamkan didalam diri ini sangat sederhana “ buatlah cerita seasik mungkin bikinlah skanario cerita yang mana kamu adalah pemeran utama di cerita itu, tinggalakan lah sebanyak mungkin bekas yang baik, yang ketika nama kita di sebut mereka mengenang harumnya membuat senyum”. Dari situ aku berasumi bahwa pengetahuan itu datangnya dari mana saja bahkan dari hal yang tak kita sadari sekalipun yaitu desa.
Kutulis setiap cerita yang menurut ku itu sebagai hal yang baru, temanku berkata bahwa menulis itu mempertajam ingatan sedangkan aku punya definisi tersendiri tentang menulis
Aku berpikir ketika menulis kita tidak hanya bercerita tentang apa yang kita lihat, kita rasa, maupun apa yang di analisa dari kejadian yang dialami
Jika menulis itu adalah memahat peradaban tidak salah setiap cerita di kemas dalam sebuah kalimat yang bisa memacu diri untuk terus berproses menjadi manusia dan kupastikan menjadi cerita yang baik untuk di kenang nanti
Agar sejarah hebat tentang proses menjadi manusia selalu dikenang pikiran
Banyak teman ku berkata kenapa harus berkerja jauh dari tempat asalmu, sampai di tanah timur Indonesia, apakah rezeki harus disana, sejenak aku diam merenungkan kata yang sedikit mengganggu pikiran ku, lalu aku berkata dengan kalimat sederhana
Bahwa rezeki bukan hanya tentang harta saja, selama aku berada di desa penepatan di pulau yang jauh dari kata mewah, hidup dengan mereka, memahami karakter manusia, belajar tentang proses berhidup, dan mengenal diri sendiri tentang kesederhanan. bahwsan definsi rezeki itu lebih luas dari apa yang aku pikirkan dulu
Bahwa rezeki bukan tentang harta saja, selama ini aku beranggapan bahwa uang dan harta merupakan rezeki yang lebih utama, namun ketika di lihat lebih dalam lagi tentang definisi rezeki sangat luas pengertianya, aku lebih memaknai bahwa rezeki itu tentang bagaimana kita mangagap bahwa rezeki itu merupakan semua ( apa – apa) yang bermanfaat atau di manfaatkan oleh mahluk yang di beri rezeki.
Jadi dapat di simpulkan bahwa menikmati hidup dengan sederhana dengan masyarakat desa juga merupakan rezeki yang banyak manusia belum bisa merasakan apa yang saya rasakan
Melakukan pemberdayaan di desa merupakan rezeki yang mana saya sebagai patriot di beri kesempatan untuk melakukan tugas yang mulia ini
Memiliki keluarga baru yang awalnya saya tidak menyadari atau merencanakan sama sekali bagaimana saya akan hidup disana, merupakan rezeki
Teman – teman baru yang baik dan tulus dalam berteman menurutku juga suatu rezeki yang patut ku syukuri
Kemudahan dalam menjalani kegiatan merupakan rezeki yang tuhan berikan kepada saya.
Walaupun dalam setiap tugas ada kendala yang saya hadapai tetapi sampai saat ini aku masih masih kokoh untuk berdiri menjadi seorang patriot
Mempertahankan amanah atas dasar tanggung jawab yang diberi, di persetengah masa tugas saya sebagai patriot, masih bersemangat menghiasi hari - hari dengan senyum warna pelangi untuk masyarakat desa, murid murid yang di didik, memberantas buta huruf di desa menjadi sesuatu yang masih terus menjadi beban moral yang ku bawah ketika menjadi relawan pengajar di desa. Satu hal yang selalu saya pegang ketika tinggal di desa menjadi manusia yang selalu bermanfaat untuk manusia lainya, insya allah akan banyak tangan tuhan yang menolong kamu.
Saya juga tidak mau berbohong dengan perasaan jenuh, di desa rindu bersama keluarga, kampung halaman, teman – teman yang di kota, rasanya hatiku di buat bimbang dan di bolak – balik ingin pulang dan pulang. Tapi setelah kurenungi, ternyata itu baik untuk mendewasakan diriku menjadi pribadi yang lebih baik, menjadi manusia memiliki hati yang luhur, dan mengahargai suatu pertemuaan, memiliki nilai cerita yang indah untuk di kenang nantinya. Aku menghargai proses menjadi manusia. Itu tak ubahnay seperti daya kepakan sayap kiri dan kanan dari seekor burung untuk dapat stabil terbang: manusia akan senangtiasa berada di fase baik dan salah untuk dapat menyimabang hal – hal yang saling bertolak belakan antara logika dan perasaan. Maksudku pelangi takkan seindah yang dilihat jika hanya berada dalam satu warna. Manusia tak akan tumbuh dan berkembang jika tidak belajar apa – apa bila selalu berada pada fase yang selalu sama seperti benar atau menang.
Bait kata yang bercerita tentang mood dan rasa malas
Definisi kita adalah rumit
Dua rasa yang bertolak belakang
Dua kacau yang saling mengambil kesadaran
Saling membentur, meluap, bertumpah – ruah
Dua jiwa di selingi emosi dan memadamkan rasa
Tak pernah selaras apalagi akur dalam suasana
Bagai kapal yang tak memiliki arah dan kapten
Telah terombang ambing
Bersamaan petir bergemeruh
Selalu berisik dan riuh
Kita ini rumit
Dua insan bodoh dan tersesat
Kafilah yang berlawanan arah
Berjalan tetapi saling melewati
Rumpang yang tak pernah rampung
Rumah yang tak pernah menjadi singgah
Jangan membuat tameng atas nama cinta kasih,
Lalu mengisyaratkan luka pada hati nurani
Bukankah cinta itu suci, tidak menodai apalagi mengotori
Cinta itu kayak makna, sakral dalam setiap ceritanya
Bukan tentang bualan kata yang mendayu - dayu hingga terjebak rasa
Cinta mengasihi, bukan mengasihani
Jangan - jangan selama ini kita belum memahami makna cinta
Yang sesungguhnya
Di perdaya oleh pikiran untuk menguasai, obsesi, overprotektif dan
nafsu yang berkamungflase dari kata sayang.