Hari kamis 6 januari 2021 saya mencari akes dari kota Kaimana menuju kampung Warmenu untuk melakukan survey/inventarisasi PLTS terpusat di kampung Warmenu. saya bertemu bapak Sem Furima warga kampung Warmenu, kami berangkat bersama-sam dari kampung Batu Putih menggunakan taxi dan tiba di kampung Tanggaromi kami menggunakan loangboat dengan lama perjalanan 2,5 jam sampai di kampung Mandiwa dan dilanjutkan dengan jalan kaki sejau 4 km untuk sampai di kampung Warmenu. sepanjang perjalanan saya bercerita bersama warga maksud dan tujuan saya ke kampung mereka sekalian mensosialisasikan EBT dan mengali potensi-potensi yang ada di kampung Warmenu. sekitar pukul 03.00 WIT kami tiba di kampung Warmenu saya langsung diantar bapak Sem ke rumah kepala kampung dan kepala kampung meminta bapak Sem untuk saya tinggal bersamanya. Pada malam hari kepala kampung beserta ketua-ketua RT ke rumah bapak Sem dan kamipun saling berkenalan dan saya menceritakan maksud dan tujuan saya ke kampung Warmenu. Pada hari jumat 7 januari 2022 saya diajak bapak Sem ke kebun untuk membersikan rumput di kebun singkong dan keladi miliknya. Sepanjang perjalanan menuju kebun kita akan disugukan pemandangan berupa hamparan pohon pisang dan pala, rupanya salah satu potensi yang ada di daerah mereka adalah pisang dan pala yang mana jika EBT difungsikan untuk pengolahan pisang dan pala maka akan memiliki prospek ekonomi yang sangat bagus. Sesampainya di kebun ternyata sekitar 20an orang sudah bekerja menbersikan rumput duluan sayapun langsung mengambil bagian didalamnya untuk bersama-sama membersihkan rumput dan kesempatan ini saya manfaatkan untuk mensosialisasikan EBT ke masyarakat. Tibalah jam istirahat makan siang, sambil makan saya mulai menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan saya, ternyata saya dikira teknisi yang datang untuk memperbaiki PLTS terpusat yang sudah rusak. Setelah saya menjelaskan barulah mereka tahu bahwa saya datang untuk melakukan survey/inventarisasi PLTS terpusat tersebut serta menggali potensi lokal dan mensosialisasikan EBT.
Pagi-pagi sekitar pukul 05.00 WIT saya dibangunkan oleh bapak Sem karena bapak kepala kampung akan datang untuk bersama-sama ke lokasi PLTS terpusat, hari itu sabtu 8 januari 2022 saya melakukan survey dan inventarisasi PLTS terpusat bersama bapak kepala kampung dan warga. “PLTS ini dibangun pada tahun 2015 dan awal 2019 sudah tidak berfung si lagi” kata bapak kepala kampung yang juga merupakan operator PLTS tersebut. Setelah melakukan survey ternyata kondisi PLTS sudah dipenuhi rerumputan dan pepohonan, tiang-tiang jaringan dan meteran di rumah-rumah banyak yang sudah hilang dan rusak sedangkan kondisi didalam rumah pembangkit semua komponen masih bagus hanya satu inverter yang rusak dan beberapa modul surya telah hilang dicuri.
Keesokan harinya minggu 9 januari 2022 saya diantar warga ke kampung Mandiwa untuk naik longboat pulang ke kota, saya diberi oleh-oleh pisang satu tandan.