Ayo memaknai ungkapan rumahku adalah surgaku, bagiku terasa kehangatan dan kekeluargaan dari rumah yang versi kaum urban tidak masuk kategori rumah sehat. Kurangnya ventilasi membuat asap dari tungku kebul di dalamnya yang menyebabkan mata berkaca2 dan bau asap yang pekat, jangan tanyakan fungsi jendela, memang tidak ada jendelanya.
Inilah rumah suku Mee yang tinggal di sepanjang pegunungan tengah Papua. Hunian yang terdiri dari dinding luar yang terbuat dari susunan batang kayu yang diruncingkan dan dianyam menggunakan tali rotan, dinding dalam berupa papan kayu dan lantai dari tanah yang dilapisi sejenis batang rotan yang dianyam dengan rapi, diatas rumah ada semacam loteng untuk menyimpan/mengeringkan kayu dan barang-barang.
Rumah yang berukuran sekitar 3,5 meter persegi ditengah-tengahnya ada tungku api untuk memasak hasil berburu dan meramu serta untuk menghangatkan tubuh karena wilayah pegunungan menjadikan suhu dimalam hari mencapai 9 derajat dan disiang hari tidak lebih dari 22 derajat, tidak heran kalau banyak masyarakat yang terserang Flu dan ISPA terutama anak-anak.????