ANYAMAN LIDI SAWIT
Dusun Sengangkam merupakan dusun terjauh dari pusat desa dan pusat kota, tidak ada PLN dan bentuk dusunya seperti kawah. Kehidupan di dusun ini di sokong oleh perusahaan sawit. Kebanyakan dari warga dusun bekerja di perusahaan tersebut. Bisa dikatakan seluruh bagian pohon kelapa sawit bernilai guna, selain buah, daun dan batang, lidi atau tulang daun kelapa juga bisa diolah menjadi kerajinan bernilai ekonomis, dan tentunya bisa menambah penghasilan keluarga yang berdomisili di kawasan perkebunan yang jauh dari kawasan perkotaan. Sebut saja ibu Landong yang biasa dipanggil Mama Auliana yang bekerja sebagai Buruh Harian Lepas di perusahaan sawit yang ada di Sengangkam dengan penghasilan rp 100.00,- per hari akan tetapi dalam sebulan ada 6 hari saja bekerja, untung saja mama Auliana juga sebagai seorang petani, dan mengisi waktu kosongnya membuat anyaman dari lidi sawit jika ada yang memesan. Kerajinan tangan tersebut dikerjakan sendiri oleh Mama Auliana mulai dari mencari lidi sawit, membersihkan dan bahkan sampai menganyam.
Gambar Lidi sawit
Harga satu anyaman beragam tergantung pesanan. Kisaran harganya adalah Rp 300.00,- ke atas. Dan pesanan juga tidak tiap hari atau tiap minggu, pesanan didapat terkadang dalam sebulan atau dua bulan sekali saja dan bahkan sampai lama tidak ada pesanan karena warga memilih beli yang sudah jadi. Kerajinan tangan yang dibuat biasanya selesai dalam seminggu dua minggu karena Mama Auliana mengerjakannya setelah pulang kerja dari perusahaan atau pulang dari ladang.
Gambar Mama Auliana, Pengrajin Anyaman Lidi Sawit
Warga di dusun ini sudah tidak mengembangkan kerajinan tangan tersebut karena hanya bisa dikerjakan pada sore sampai malam hari dengan kondisi tidak ada penerangan yang memadai, sehingga warga kesulitan untuk menganyam.
Hasil Anyaman Lidi Sawit
Melihat hasil anyaman tersebut, saya yakin hasilnya mampu bersaing di pasar. Semoga akan dibentuk kelompok anyaman lidi sawit untuk menambah penghasilan ibu-ibu.