Mengenal seseorang bagi saya merupakan hal yang luar biasa. Tak hanya menjadi teman, namun juga bisa jadi relasi bahkan saudara. Ibarat datang ke tempat yang baru pasti kita perlu mengenali sekitar agar bisa nyaman. Hal itu juga berlaku saat kita mengenal orang baru.
Selama hampir dua bulan saya di Sulawesi Tenggara ini, saya jadi mengenal banyak hal. Tak hanya tempat baru namun yang lebih penting adalah mengenal orang-orang baru yang saya temui selama saya survey dan tinggal disini. Kesan pertama yang selalu saya dapatkan saat bertemu dengan orang yang baru adalah menyenangkan. Obrolan yang hangat dan tatapan yang penuh perhatian. Barangkali karena saya adalah orang yang berbeda dari segi logat apalagi ketika mengetahui bahwa saya merantau dari pulau Jawa.
Orang-orang yang saya temui tak hanya para pemangku kepentingan di desa, akan tetapi masyarakat biasa yang hampir kami jumpai dan mengobrol sehari-hari.
Saat kami melakukan survey LTSHE tidak sedikit yang mengira kami relawan nusantara sehat, pemberi bantuan, petugas PLN bahkan sempat dikira jualan batreai LTSHE. Jika mengingat kejadian tersebut saya jadi tertawa. Namun ada moment yang menyesakkan di hati tatkala kami tidak bisa berbuat banyak hal ketika menemukan masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
Saya bersyukur banyak bertemu orang-orang yang menolong kami dengan ikhlas. Perpaduan orang tidak tau malu lalu bertemu dengan orang baik. Kami merasa tidak punya malu saat tiba-tiba datang ke rumah bapak desa secara tiba-tiba lalu menumpang makan dan tidur. Sebenarnya tidak tiba-tiba, hanya saja kami sedikit kesulitan untuk menghubungi karena terkendali sinyal.
Sepanjang saya survey dan tinggal secara berpindah-pindah akan selalu saya ingat kebaikan-kebaikan mereka. Tak hanya tempat tidur yang nyaman, makanan yang lezat akan tetapi hati dan senyum yang tulus yang mereka berikan kepada saya.
Ah memang ya, pepatah yang bilang kalau tak kenal maka tak sayang itu betul sekali.
Ditulis oleh Hapsari Damayanti