Dari ujung timur Indonesia untuk masyarakat suku Dayak iban desa mensiau. Saya adalah seorang putra papua yang bekesempatan bertugas di wilayah pelosok kalimantan barat lebih jelasnya di Kabupaten Kapuas Hulu. Saya biasa di panggil dengan nama atau sebutan Niko. Tapi bagi masyarakat suku Dayak iban desa mensiau biasa memanggil saya dengan panggilan akrap mereka kepada saya yaitu KO/Niko.
Awal perjumpaan saya dan masyarakat suku Dayak iban desa mensiau adalah pada bulan Februari Tahun 2022. Saya menetap dan tinggal bersama-sama masyarakat desa mensiau dan berkesempatan mengikuti semua kegiatan-kegiatan dan aktivitas masyarakat desa, mulai dari berladang, mencari ikan, menoreh karet dan masih banyak lagi. Sembari saya menjalankan tugas dan fungsi saya sebagai Patriot Energi atau Fasilitator Lapangan dengan mensurvei potensi-potensi EBT di desa mensiau. Dalam pelaksanaan survei potensi-potensi tersebut, masyarakat desa mensiau dilibatkan. Dari hasil survei dan pengambilan data di desa mensiau, dapat di simpulkan bahwa ada dua susun yang berada di desa mensiau sampai saat ini masyarakat dikedua dusun tersebut masih kesulitan menikmati akses listrik.
Untuk itu patriot berserta masyarakat dari kedua dusun didesa mensiau menuangkan semua hasil pengambilan data dan hasil survei dalam bentuk Pembuatan Dokumen Pre-FS yang mana dalam dokumen tersebut dapat di usulkan sebuah pembangkit Tenaga Surya Tersebar (SHS) dengan kapasitas 200 wP, bagi dua rumah betang yang terbagi di kedua dusun tersebu. Dan yang dapat menikmati akses listrik dari sebuah pembangkit tenaga surya ini nantinya adalah 48 KK dan 176 Jiwa penduduk di kedua dusun, yaitu dusun Entebuluh dan dusun Keluin.
sekian ini merupakan cerita sang anak Timur yang bertugas di wilayah pedalaman kalimantan barat. harapan kepada pemerintah pusat dan daerah agar dapat meninjau apa yang telah di usulkan oleh masyarakat yang mana sampe saat ini belum sepenuhnya menikmati listrik sebagai kebutuhan dasar.
Mensiau, 28 Oktober 2022