Masyarasakat Desa Nggasuang sangat bersyukur apabila mendapatkan bantuan, khususnya jika berbentuk bantuan langsung tunai. Pada beberapa program bantuan, masyarakat Desa ini namanya terdaftar. Tetapi ada kondisi khusus yang membedakan pada bantuan yang diberikan, khususnya untuk masyarakat Pulau Jodo. Pulau ini terpisah sangat jauh dari pusat desa dan pusat kecamatan. Beberapa bantuan perlu diakses dan dicairkan di pusat desa dan pusat kecamatan.
Bantuan yang sebesar Rp500.000 tersebut merupakan angka yang besar bagi masyarakat pulau. Tetapi nominal tersebut tidak lagi manjadi besar jika dilihat dari proses atau usaha mengambilnya. Dana hanya dapat dicairkan oleh masyarakat secara perorangan ke Pusat Kecamatan. Jarak antara Pulau dengan Kecamatan bisa memakan waktu hingga 2 jam kapal. Perjalanan tersebut tentu saja memerlukan bahan bakar. Jika di akumulasikan, biaya yang dikeluarkan untuk menuju pusat Kecamatan bisa mencapai angka 350.000 dan hanya memenuhi kebutuhan bahan bakar bbm. Belum sesampaikan di Kecamatan perlu dikeluarkan biaya untuk makan ataupun sekedar minum. Dari keseluruhan bantuan, jika dihitung bersih hanya Rp100.000 yang dibawa pulang ke Pulau.
Proses tersebut hanya salah satu dari bantuan yang diberikan, dan prosesnya tidak jauh berbeda. Beberapa waktu lalu dilakukan forum antara Pak Camat dengan masyarakat pulau yang menjadi media penyampaian aspirasi. Dalam forum tersebut keluhan terkait proses pemberian bantuan dapat sedikit diubah sistemnya. Jika tidak memungkinkan untuk sistem perwakilan, maka diharapkan ada dari pihak kecamatan yang datang ke pulau dengan membawa dana tersebut, atau di titipkan dengan Pusat Desa terdekat. Yah, semoga aspirasi tersebut dapat segera diproses dan direalisasikan. Bantuan Elit, Akses sulit, begitulah kami menyebutnya.