Berawal dari 2 Orang diminta memanenkan getah karet untuk menyalakan pelita. Getah karet namaya Kulat. Dari nama tersebut menjadi Desa Sekulat. 4 Orang suruhan Raja ditugaskan untuk menjaga danau : 2 Orang laki juak Bujang dan Juak Aim, 2 perempuan Saibah dan Mayah. Mereka adalah putra putri dari Ahmad Buni Raja Sintang musuh Dayak Tebedah.
Pada tahun 1951 sudah ada perkampungan Suhaid dan Sekulat. Perkampungan Sekulat dihuni oleh 7 KK. Kemudian pada tahun 1953 bertambah menjadi 12 KK. Setelah beberapa tahun kemudian muncul perkampungan lain. Perkampungan Sepitung masuk dalam kerajaan dengan jumlah KK sebanyak 30 pada tahun 1955. Perkampungan Pega pada tahun 1956. Perkampungan Nanga Leboyan dahulunya Semangit pada tahun 1959. Perkampungan Semalah dan Tempurau pada tahun 1960 an. (Bukit Melingkung). Kelompok Rukun Nelayan terbentuk pada tahun 1974. Kebakaran hutan di Hutan Nung pada tahun 1983.Penelitian alam dari luar negri sudah dilakukan pada tahun 1987 sampai 1990. Kemudian Wetland mengelola Kawasan Danau Sentarum selama 7 tahun untuk pengaturan keseimbangan ekosistem. Pada tahun 1997 Negara Jepang menawarkan kontrak pada kawasan Danau Sentarum untuk dikelola namun banyak penolakan.