Setiap pertemuan, ada perpisahan. Begitu pulak dengan saya, pertemuan dengan warga Sengangkam oleh karena pekerjaan dan dipisahkan karena habis masa pekerjaan. Perpisahan kali ini meninggalkan kesan yang luar biasa. Banyak hal yang belum terselesaikan, tapi harus ditinggalkan. Itulah kehidupan. Butuh waktu untuk bisa berbaur dengan warga, dan ketika waktu sudah mulai bersahabat dengan kami, waktu juga yang memisahkan.
Foto Patriot Pamit dengan perangkat desa
Bersyukur bisa berada di lokasi penugasan yang awalnya menjadi suatu ketakutan terbesarku. Ternyata benar, Tuhan tidak pernah salah untuk menempatkan kita. Semua akan memberi pembelajaran hidup dan kehidupan di masa mendatang. Lokasi penempatan ini justru memberikanku ruang untuk belajar. Belajar bersyukur dari kehidupan warga yang dapat bertahan dengan kekurangan penerangan, kondisi kehidupan yang memaksa harus banting tulang, kondisi pendidikan yang dianggap tidak penting. Setelah berada di lokasi ini melihat secara dekat, masih banyak potensi yang dapat dikembangkan dengan adanya sekolah yang hampir ditutup tetapi aktif kembali di bawah pimpinan putera daerah sendiri.
Foto Pemberian Cenderamata Kepala SDN 23 Sengangkam kepada Patriot dalam Acara Perpisahan yang Diinisiasi oleh Kepala Sekolah
Banyak hal baru yang saya peroleh dari lokasi ini seperti mendapat keluarga baru, punya teman diskusi, dan pastinya bertemu dengan anak-anak dan orangtua yang memiliki antusias untuk mau bersama-sama belajar. Anak SDN 23 Sengangkam menjadi rekan bertumbuhku selama bertugas di lokasi penempatan. Ketika mereka membantu saya, sementara mereka juga punya permasalahan sendiri, saya yakin itu bukan BANTUAN, itu KASIH.
Foto Anak SDN 23 Sengangkam Berkunjung Mengantar Patriot
Foto Bersama di SDN 23 Sengangkam sebelum Berpisah
Terimakasih Kementerian ESDM dengan IBEKA telah memberikanku kesempatan untuk berlayar selama setahun di tempat ini. Sengangkam, desa Permiit, I'm in Love.