Pada era ini, Pulau Sumba sudah mulai terkenal sebagai destinasi wisata alam. Karakteristik geografis pulau menciptakan keindahan alam yang berbeda bila dibandingkan dengan daerah lainnya. Banyak destinasi alam yang ada dan tersedia mulai dari Kawasan Sumba Timur hingga Sumba Barat Daya. Kawasan wisata tersebut berupa Pantai, Air Terjun, Sungai, Kawasan Perbukitan dan Kawasan Taman Nasional.
Spot kawasan strategis di Desa Waimanu
Kabupaten Sumba Tengah yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Sumba Barat sejak tahun 2007 masih belum memiliki destinasi wisata yang sangat populer. Bila dinilai dari perspektif ekonomi, keberadaan destinasi wisata lokal dinilai bisa meningkatkan pendapatan daerah serta meningkatkan kegiatan ekonomi setempat.
Berdasarkan observasi, pengembangan destinasi wisata di kawasan Sumba Tengah belum maksimal. Objek wisata alam yang ada hanya dibiarkan saja tanpa ada yang merawat dan mengembangkannya menjadi pusat wisata. Jenis-jenis kawasan wisata yang berpotensi di Sumba Tengah berupa Kawasan Kampung Adat, Air Terjun, Pantai, Perbukitan, Embung dan Taman Nasional.
Pantai Tangairi
Kampung Adat Padabar
Desa Waimanu dengan kelebihan luas desa yang terdiri beberapa kawasan alam yang bervariasi memiliki beragam potensi tempat untuk dikembangkan sebagai tempat wisata. Potensi yang ada di kawasan desa Waimanu adalah kawasan pantai Tangairi, Air Terjun Matayangu dan Kampung Adat Padabar. Tingkat aksesibilitas yang cukup terjangkau dari pusat kota dan terdapat jalan alternatif yang tidak terlalu rusak dinilai akan meningkatkan ketertarikan turis untuk berkunjung.
Rute 1: Melewati Desa Manurara
Pada bacaan ini, objek wisata yang akan dibahas adalah Air Terjun Matayangu. Objek wisata tersebut terletak di kawasan hutan. Rute perjalanan untuk mencapai Matayangu terdiri dari 2 jalur. Jalur pertama yaitu jalur yang melewati Desa Manurara dan Jalur kedua yaitu jalur yang melewati wilayah Sumba Barat. Pada bacaan ini akan dibahas rute pertama untuk mencapai Air Terjun Matayangu.
KAITAN DENGAN ADAT
Penggalian informasi adat, sejarah dan peristiwa di Desa Waimanu
Berdasarkan Rato Adat di Desa Waimanu, Air Terjun Matayangu merupakan tempat persinggahan arwah yang meninggal. Bila terdapat suatu pasangan dan istrinya meninggal terlebih dahulu maka arwah istri tersebut akan menunggu arwah suami bila meninggal di wilayah Matayangu. Menurut Rato Adat, istri yang meninggal itu akan mempersiapkan bekal/ memasak sembari menunggu suaminya. Bila keduanya telah meninggal maka kedua arwah tersebut akan bersamaan pindah tempat ke tempat leluhur (Kampung Praikamoka) yang berada di dekat wilayah Tangairi.
PERJALANAN KE AIR TERJUN MATAYANGU
Perjalanan ke Air Terjun Matayangu tergolong perjalanan yang cukup tricky maka dari itu sebaiknya mengajak orang yang sudah pernah atau guide setempat. Penentuan dimulainya perjalanan harus dipikirkan dengan mata dan memantau cuaca setempat. Waktu yang paling tepat untuk pergi ke Air Terjun Matayangu adalah di akhir musim hujan sampai musim kemarau yaitu sekitar bulan Mei hingga September. Cuaca yang menyebabkan hutan lembab berpotensi untuk meningkatkan aktivitas lintah darat yang bisa melukai pengunjung. Selain itu, kesiapan fisik juga harus dilatih dikarenakan rute perjalanan dari loket ke air terjun sejauh sekitar 2,5 km, dengan medan yang memiliki topografi yang beragam.
Titik per 100 m mendekati Air Terjun Matayangu
Plakat Air Terjun Matayangu
Pos jaga Air Terjun Matayangu
Hal pertama yang ditemui adalah pos jaga. Dalam hal ini, pengaturan harga tiket dan kejelasan akan biaya masuk ke kawasan wisata dinilai tidak jelas. Bila pemerintah Desa Waimanu atau Sumba Tengah lebih memperhatikan objek wisata tersebut maka akan mempengaruhi pendapatan daerah.
Jalur Padang Ilalang
Kawasan yang dilewati saat pertama memulai perjalanan adalah Padang Ilalang. Ilalang tersebut diketahui dimanfaatkan oleh warga setempat untuk dijadikan sumber ekonomi. Ilalang yang sudah dikering dijual kepada tengkulak dengan harga per ikatnya (diameter 30 cm) sekitar Rp. 40.000,00. Ilalang tersebut memiliki kegunaan untuk dijadikan atap rumah.
Jalur Kedua: Awal hutan
Kawasan kedua yang dilewati adalah kawasan hutan awal. Kawasan hutan ini memiliki semak belukar yang banyak serta tanaman merambat lainnya. Kondisi kelembapan udara dinilai cukup sejuk. Kondisi tanah masih tergolong padat dan kering untuk digunakan jalan.
Plakat informasi jarak lokasi terkini dengan Air Terjun Matayangu
Plakat tersebut menambah nilai estetika bagi pengunjung. Plakat tersebut juga berfungsi sebagai penanda lokasi. Dengan keterjangkauan sinyal telkomsel maka bila ada potensi untuk tersesat masih bisa berkontak antar pengunjung. Kekurangan dari jalur menuju air terjun adalah penanda jalan/ arah rute jalan sehingga berpotensi untuk menyesatkan pengunjung pemula dan yang juga sudah pernah datang tetapi lupa.
Kawasan hutan dengan Pepohonan
Di kawasan tersebut, terdapat banyak pepohonan tinggi. Kondisi kelembapan udara sejuk dengan kondisi tanah yang ramah untuk diinjak. Bila musim hujan tiba maka tanah berisiko menjadi lembab dan bisa meningkatkan intensitas aktivitas lintah darat. Kawasan yang dilewari selanjutnya mulai dari sekitar penanda 800 m, medan mulai naik turun agak ekstrem. Pada penanda sekiat 500 m maka akan dijumpai topografi seperti tebing, jalan yang hanya cukup dilewati oleh satu orang saja dan tergolong licin dan lembab bagi pejalan kaki. Di kawasan tersebut rawan akan lintah darat.
Kondisi Air Terjun Matayangu saat musim hujan
Kondisi Air Terjun Matayangu saat musim kemarau
Air Terjun Matayangu merupakan kawasan air terjun dengan bebatuan yang membentuk kolam-kolam kecil di depan air terjunnya. Perbedaan kondisi debit air dan aliran terjun dipengaruhi oleh musim. Hal tersebut terjadi karena aliran asli Air Terjun Matayangu merupakan aliran yang berasal dari goa kecil. Aliran air besar yang ada saat musim hujan merupakan air yang datang akibat musim hujan. Kondisi di sekitar air terjun lembab dan merupakan kawasan subur. Satu hal yang perlu diingat ketika bepergian ke Air Terjun Matayangu adalah persiapan fisik, obat pribadi dan perlengkapan berpetualang yang sesuai standar.