Hampir kegiatanku setiap hari di kampung yaitu mengajar anak – anak kampung, dengan membantu guru GPDT (Guru Penggerak Daerah Tertinggal) untuk mengajar karena keterbatasan tenaga pendidik di kampungku.
Ku awali pagiku untuk sholat subuh pukul 5 pagi, sestelah itu biasanya aku habiskan unutk beres – beres barang yang berserakan. Setelah itu aku tidak lupa masak bersama guru untuk keperluan sarapa ataupun makan siang
Hingga akhirnya lonceng sekolah berbunyi tepat pukul 8 pagi, waktunya anaka – anak untuk baris diberi arahan dan berdoa untuk masuk ke kelas masing – masing. Setelah masuk ke kelas masing – masing, waktunya belajar mengajar dilakukan. Kita biasanya menagajar sampai pukul 12 siang dengan jam 10 kita istirahat 30 memit.
Kegiatan belajar mengajar sudah aku lakukan berbulan – bulan lamanya ….
Namun suatu ketikan aku dapat cerita dari guru GPDT yang menurutku lucu. Suatu ketika aku berbincang – bincang dengan guru GPDT dan guru GPDT tersebut bilang kepadaku
“ Itu ada 2 orang anak dari kelas kaka Adit tidak mau masuk kelas kak Adit, malah masuk kelas saya ” kata guru GPDT
“ oalah, kenapa itu kak ” sahutku sembari bertanya ada masalah apa ini
“ dong takut diajar yalet ” jawab guru GPDT
“ hahahahaa ”Sontak aku tertawa
Karena hampir 10 bulan aku mengajar masih dikiri yalet. Yalet sendiri merupakan sebutan tentara disini, mungkin karena postur tubuh aku atau ketakutan mereka terhadap yalet sehingga mereka masih mengira aku seorang yalet ….