Berada di tempat penugasan yang akses menuju ke desa hanya menggunakan perahu menjadi salah satu kendala saya ketika akan menuju ke desa atau bahkan untuk menuju ke kabupaten. Biasanya jika ingin ke kota atau ke desa saya ikut dengan warga di kampung yang sudah saya kenal baik. Namun jadwal warga kampung menuju ke kota ataupun sebaliknya tidak menentu.
Dulu ketika masa awal live in di akhir bulan belum ada warga yang akan ke kota, sedangkan batas pengiriman laporan sudah semakin dekat. Saya kemudian berinisiatif untuk menuju ke kampung sebelah sekiranya ada warga yang ingin menuju ke kota, agar saya bisa ikut bersama, karena di desa tetangga akses keluar masuk desa masih lebih tinggi dibandingkan di desa live in saya. Tetapi waktu itu Bapak di kampung sempat marah dan menyampaikan untuk jangan ikut dengan orang yang tidak dikenal.
“Kakak datang disini baik-baik jadi kitong jaga”.
Mama Jawa juga pernah bilang,
“Kitong sayang Kakak jadi kitong tidak kasi izin Kakak jalan kemana-mana sendiri apalagi ikut perahu orang yang tidak dikenal, ini jarak dari kampung ke kota itu jauh, paling cepat 4 jam baru sampai, saya tidak kasih izin Kakak jalan sendiri kalo orang tidak dikenal apalagi sendirian perempuan di perahu”.
Ohh Allah betapa baiknya engkau menghadirkan banyak sekali orang-orang baik di sekeliling hamba.