Hal paling berkesan pada periode ini bagi patriot adalah “MUDIK”, patriot mendapat kesempatan cuti untuk merayakan idul fitri dikampung halaman patriot, Medan. Perjalanan yang patriot tempuh dari ujung timur hingga ujung barat Indonesia memakan waktu 16 jam termasuk transit di 5 Daerah, dari Kota Kepi di Kabupaten Mappi menuju Kota Merauke, lalu lanjut ke Kota Jayapura dan transit di Pulau Biak, setelah itu terbang menuju Kota Makassar sebelum akhirnya sampai di Kota Jakarta dan akhirnya sampai di Kota Medan, perjalanan yang melelahkan dengan posisi patriot harus berpuasa selama ±12 jam ditambah 2 jam perbedaan waktu, terbayar dengan melihat raut wajah terkejut kedua orangtua patriot sesampainya dirumah jam 23.00 WIB.
Mudik bukan satu-satunya hal yang berkesan pada periode ini, setelah patriot kembali ke Kota Kepi, patriot bersama 6 Patriot lainnya berkumpul untuk mengerjakan laporan “Pra-Studi Kelayakan Pembangunan PLTS di Kampung Harome”. Hal ini sangat berkesan karena patriot belajar menyusun laporan pembangkit listrik hasil dari energi baru terbarukan dari ahli kelistrikan yaitu salah satu patriot (alumni S2 teknik elektro). Patriot juga sedikit banyak dapat menuangkan ilmu keteknikan kedalam laporan tersebut setelah selama ini tertekan dengan kegiatan sosial.
Lalu patriot healing sekaligus mengikuti proses monitoring dan evaluasi di Kota Merauke, satu hal yang patriot sadari, pada “monev” kali ini patriot cenderung pasif dengan kegiatan diskusi maupun berinteraksi dengan patriot lainnya, patriot pesimis dengan kegiatan yang patriot lakukan di kampung harome, sehingga untuk menyusun rencana tindak lanjut menurut patriot sangat berat dengan mempertimbangkan beberapa faktor yangterjadi dikampung. Bahkan ada beberapa rencana tindak lanjut lain yang menurut patriot sekedar “basa-basi/bacot” hanya untuk memenuhi kewajiban mengisi formulir yang telah disediakan, padahal sejatinya hal tersebut hanya terlihat bagus didokumen saja, tidak dikehidupan nyata. Tetapi patriot sadar, rencana harus dibuat sebaik mungkin walaupun kita sadar, berdasarkan pengalaman, pelaksanaannya agak mustahil bin mustahaq.