Dusun Wallet merupakan salah satu dusun diujung tanjung dan berada teapat di atas tebing dari desa Tapobali. Dusun ini terkenal dengan sarang burung wallet terbesar yang ada di Pulau Lembata sehingga mayoritas penduduk merupakan pemburu sarang wallet.

Dusun Wallet selain terkenal dengan sarang wallet juga terkenal dengan keindahan alam pantai, dan merupakan salah satu destinasi yang wajib dikunjungi ketika berkunjung ke Pulau Lembata.

Namun yang unik dari kebiasaan penduduk disini adalah tak seperti pemburu sarang wallet yang lainnya namun mereka mengelolah sebagaimana mestinya sehingga tidak hanya menikmati hasil namun juga dapat melestarikan apa yang telah diberikan oleh alam.

Pengelolaan ini dikelolah oleh lembaga adat sehingga masyarakat pun mematuhi dan tak melanggar hasil keputusan adat yang telah disepakati.

Bentuk pengelolaan yang dilakukan seperti memanen sarang wallet hanya 3 kali dari 4 kali dalam setahun sehingga untuk 1 kali burung wallet akan tetap hidup. Hasil panen akan dikumpulkan pada rumah adat yang keudian akan dibagi berdasarkan kelompok secara adil kemudian juga diberikan bagian kepada rumah besar atau rumah adat yang hasilnya akan kelolah untuk para janda dan orang yang tidak mampu dan selebihnya akan dialihkan pada pengembangan dusun seperti memperbaiki jalan dan pagar.

Setiap selesai panen juga masyarakat desa akan melakukan acara adat sebagai tanda rasa syukur kepada alam semesta atas apa yang telah dicapai selama musim panen. Upacara ini dilakukan pada rumah besar suku Tobil sehingga seluruh masyarakat dapat menikmati hasil panen tersebut.

Melihat secara langsung tentang pelestarian alam dan juga saling peduli terhadap sesama merupakan hal yang sangat langka kita temui untuk sekrang ini namun meskipun sulit ditemui bukan berati tak ada. Dan ketika melihat secara langsung merupakan pelajaran yang sangat berguna bagi saya pribadi.