Mengikuti kegiatan belajar dan mengajar di SDN 3 Sungai Buluh tepatnya Dusun Awang Landas yang masih tertinggal dari dusun-dusun lainnya di Desa Sungai Bulu, membuat para pengajar harus ekstra sabar. Bayangkan untuk menuju SDN 3 Sungai Buluh para guru hasrus melewati sungai dan rawa-rawa berair belum lagi jika kondisi pampan (macet akibat sampah atau rerumputan rawa) harus berhati-hati di atas jukung menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh.

Membahas mengenai sampah Desa Sungai Buluh tidak memiliki TPS untuk membuang sampah, sampah rumah tangga biasa di bakar untuk daerah yang memiliki kawasan daratan sedangkan warga yang tinggal di tepian sungai biasa membuang sampah ke sungai, padahal sungai ini menjadi mata pencaharian warga Desa Sungi Buluh untuk mencari ikan tapi apa boleh buat sampah dibuanganya di sungai.

Para pengajar atau guru-guru di SDN 3 Sungai Buluh memberikan pelajaran untuk konsep membuanga sampah, yaitu dikumpulkan kemudian dibawa ke daratan untuk di buang ke tong sampah kabupaten sebelah atau minimla tidak dihanyutkan ke sungai.

Untuk sampah plastic bekas wadah minuman kami ubah menjadi mainan hal ini sekaligus memberikan pelajaran kepda murid-murid untuk lebih terampil lagi dalam mengelola sampah dan menjaga sungai.