Penulis: Junita Dewi Sari Simanjuntak

Pengumuman penempatan adalah moment yang ditunggu setelah pelatihan beberapa minggu. Dan tarrraaa ! Saya yang berharap ditempatkan di Pulau mana saja selain Pulau Kalimantan, eh malah dapat penempatan di Pulau Kalimantan tepatnya di Provinsi Kalimantan Barat. Gils ! Oh my God, kok bisa ya? Rasanya itu sesak kali. Nggak tau harus bilang dan berbuat apa :’( But by praying, saya terima setiap keputusan penempatan. Pontianak, kota khatulistiwa yang akan menjadi tempat saya berproses selama ± 12 bulan. Tiba di Pontianak serasa mimpi karena saya tidak pernah terbersit pun untuk singgah di Pulau Kalimantan. Akan tetapi Tuhan berotoritas penuh akan hidup saya. Saya diutus ke Kalimantan Barat ini pastinya dengan rancangan kedamaian dan penuh harapan. Ketika pun tiba di bandara Supadio, Tuhan gerakkan orang-orang baik di provinsi, kabupaten, kecamatan bahkan desa untuk menerima kami melepas lelah di rumah mereka beberapa hari. Thanks,God! 

Saya dan Abdul Rohimin di tempatkan di Kabupaten Landak, Kecamatan Kuala Behe. Kecamatan Kuala Behe memiliki 11 desa. Tiga desa diantaranya adalah desa yang kami survey yaitu desa Permiit, desa Sehe Lusur, desa Sejowet. Dan desa yang pertama kami survey adalah desa Permiit. Perjalanan dari kecamatan menuju desa Permiit memang menguji kesabaran. Ketika cuaca hujan, maka sulit untuk keluar atau masuk ke desa ini karena jalannya masih tanah (aspal kuning kata mereka). Kondisi jalan tersebut membuat saya harus naik turun motor J. Sepanjang jalan hanya ada pohon sawit yang memenuhi pandangan saya.

 Setengah perjalanan, saya masih berpikir bagaimana nantinya kami tinggal. Akan tetapi, setibanya di desa, tepatnya dusun Nggabuh, kami sudah disambut oleh bapak kepala dusun Nggabuh juga merupakan kepala desa yang kedua di desa Permiit. Ternyata sudah dikoordinasikan terlebih dahulu ke perangkat desa. Se-ajaib itu Tuhan memakai orang-orang baik ! Oh iya, tinggal bersama kepala dusun , bapak FR.Acam membuat aku mengetahui cara memasak yang simpel tetapi enakJ.  Menemani beliau memasak dan berkegiatan pagi hari merupakan hal sederhana yang biasa saya lakukan bersama bapak saya di kampung. I feel like I’m at my own home. Dan aku bersyukur buat semua kebaikan Tuhan.

“Jika hati berniat baik, Allah akan mempertemukan kita dengan hal-hal baik, orang-orang baik, tempat-tempat yang baik dan kesempatan-kesempatan berbuat baik”