Pukul 21.00 WITA, malam itu aku bersiap untuk tidur, dengan menggunakan minyak telon untuk menghalau nyamuk. Bapak dan Ibu Mantan Sekdes juga sudah masuk ke kamarnya. Karena rumah berupa rumah panggung yang berada di atas laut, maka satu hentakan kaki dapat menggoyangkan semua rumah. Saat itu, tiba - tiba semua orang disebelah rumah berlarian keluar rumah. Bisa dibayangkan bagaimana goyangnya rumah saat itu. Semua dirumah mengira itu kebakaran. Ibu yang hanya menggunakan sarung pergi keluar rumah. Sedangkan aku masih dirumah sambil menunggu kabar, tentang apa yang terjadi.

Ibu Mantan Sekdes kembali kerumah untuk ganti baju

"Ada apa ibu ?" Tanyaku

"Itu ada yang selingkuh" jawabnya

"Siapa ibu ?" tanyaku lagi

"Keluar saja banyak orang diluar"

Aku segera mengganti baju dan keluar rumah bersama ibu Mantan Sekdes. Diluar sudah banyak orang, polisi juga sudah berdatangan.

"Ada apa ibu ?" tanyaku ke salah satu warga

"Itu ibu bendahara selingkuh sama bapak bagan" jawabnya

"Waduhh ngeri juga"

Tiba - Tiba suami Ibu Bendahara keluar rumah dengan membawa parang sambil berlari menuju kantor desa, dan tentu saja semua warga juga saling ikut mengejar bapak bagan yang sembunyi. Kalo tanya kemana Bapak Desanya ? Bapak Desanya pusing mikirin kelakuan perangkatnya jadi dia tidur dirumah ehehehe.

"Emang ketangkap basah dimana ibu ?" Tanyaku

"Itumi disamping kantor desakan ada lorong nah disitu begituan" Jawab salah satu warga

"Astaga" jawabku cukup terkejut

Tidak lama terlihat Ibu Bendahara dibawa ke kantor polisi. lalu kemana Bapak Bagan ? jawabannya masih bersembunyi. Sambil menunggu kabar Bapak Bagan aku duduk dengan ibu - ibu lainnya sambil menggosip wkkw

"Kemarin saya disms juga loh sama bapak bagan itu, tapi tidak saya respon ji" Kata Ibu Kaur Perencanaan

"Iye, kemarin juga ngesms, tp saya buat main - main saja ji, papanya dimas juga tau" Kata Ibu Mantan Sekdes

"Waduh tebar jaring ya bu bapak bagannya" jawabku

"Itu pintar - pintar kita saja toh" Jawab Ibu Mantan Sekdes

Karena lama menunggu kabar tertangkapnya Bapak Bagan, akhirnya aku memutuskan untuk tidur. Keesokan hari, ada kabar bahwa Bapak Bagan kemarin bersembunyi di kolong rumah dan sekarang sudah dibawa di kantor polisi.