Direktur Jenderal EBTKE Dadan Kusdiana mengatakan program Patriot Energi akan diikuti oleh 100 pemuda pemudi calon patriot energi. Nantinya setelah dibekali dan dilatih, mereka ditugaskan untuk melakukan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat di desa-desa yang masih belum berlistrik atau desa berlistrik non PLN untuk mengedukasi masyarakat tentang EBT.
Dadan menjelaskan, Patriot energi adalah program yang diselenggarakan oleh Kementerian ESDM dengan tujuan untuk mendukung upaya percepatan dan peningkatan rasio elektrifikasi desa melalui penyediaan akses listrik di daerah Terdepan, Terluar Tertinggal dan juga termasuk wilayah transmigrasi disingkat 4T berbasis energi terbarukan.
“Dengan memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk berpartisipasi dan terlibat langsung dalam pengembangannya. Adapun yang dimaksud dengan Patriot energi adalah generasi muda yang berjiwa sosial, aktif, cerdas, bersemangat, dan memiliki motivasi dan dilatih untuk mendorong penambangan EBT di daerah 4T,” kata Dadan dalam Launching Program Patriot Energi, Jumat (18/6/2021).
Disamping itu, ternyata program Patriot energi pernah dilaksanakan oleh Kementerian ESDM khususnya di Dirjen EBTKE pada tahun 2015 dan tahun 2016 dengan mendayagunakan 200 orang generasi muda yang didiklatkan dan dilatih oleh Kementerian ESDM untuk meningkatkan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat di bidang pemanfaatan EBT.
“Namun karena suatu hal program itu belum berlanjut sampai sekarang, yang menjadi latar belakang pertimbangan kami untuk melaksanakan kembali program patriot energi adalah pertama masih adanya rumah tangga yang belum berlistrik dan atau sudah berlistrik namun menyala kurang dari 12 jam,” ujarnya.
Selain itu, juga masih ada 433 desa yang gelap gulita dan 5.231 desa yang berlistrik Swadaya bukan dari PLN dengan kualitas yang kurang memadai, serta terdapat 5.200 unit Pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang masih dioperasikan oleh PLN yang direncanakan akan dikonversi pembangkit EBT.
Latar belakang lainnya yakni program lampu tenaga surya hemat energi yang dilaksanakan 2016 sampai 2018 telah habis masa pakainya. Kemudian, beberapa proyek infrastruktur EBT yang dibangun oleh APBN belum semuanya diserahterimakan kepada Pemda dan ada berapa yang rusak.
“Sehingga perlu direvitalisasi dan juga ada rencana kegiatan-kegiatan percepatan dari penyediaan listrik ke masyarakat di tahun 2021. Ini memerlukan pendampingan kepada masyarakat untuk menjelaskan cara pemakaian termasuk pengelolaannya. Penyelesaian kondisi tersebut akan sangat terbantu apabila program Patriot energi dapat dilaksanakan kembali,” pungkasnya.