Pemanfaatan Energi Matahari dan PLTS untuk Mengurangi Emisi Karbon

Penulis: Admin, 28 April 2025
image
Peresmian Pembangkit Tenaga Surya Refinery Unit III Plaju

Energi matahari merupakan salah satu sumber energi terbarukan memberikan banyak manfaat dan pemanfaatannya semakin berkembang. Selain ramah lingkungan, energi ini menjadi salah satu pilihan utama dalam upaya transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan. Salah satu cara pemanfaatannya adalah melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pengguna PLTS bisa membantu menekan emisi karbon, menghemat biaya energi, dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

Salah satu contoh penerapan PLTS yang cukup signifikan adalah PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Plaju, Sumatera Selatan, dengan kapasitas 2,25 Megawatt peak (MWp). Selama tahun 2024, PLTS tersebut berhasil menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 1.307 ton CO?e, atau sekitar 108 ton CO? per bulan.

Selain mengurangi emisi, PLTS ini juga berkontribusi dalam mengurangi konsumsi bahan bakar fosil di kawasan kilang. Sepanjang tahun 2024, konsumsi bahan bakar berkurang hingga 2.961 barrel, atau sekitar 246 barrel per bulan. Efisiensi ini berdampak langsung pada penghematan biaya operasional listrik, yang bisa dihemat hingga US$ 151 ribu atau setara Rp 2,4 miliar selama 2024. Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara KPI dan Pertamina New & Renewable Energy (PNRE). Selain untuk efisiensi energi, keberadaan PLTS juga sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mendukung target Net Zero Emission dan program dekarbonisasi di sektor energi.

Sejalan dengan itu, di tingkat komunitas, upaya transisi energi bersih semakin gencar dilakukan. Salah satunya melalui program Patriot Energi, sebuah program beasiswa kerelawanan yang melibatkan intelektual muda Indonesia untuk mendampingi masyarakat di wilayah 4T (Terdepan, Terluar, Tertinggal, dan Transmigrasi). Program ini salah satu fokusnya adalah mengembangkan potensi sumber daya alam dan energi terbarukan di desa-desa terpencil yang masih memiliki akses energi terbatas.

Lebih dari sekadar menghadirkan listrik bersih, Patriot Energi juga mendorong literasi energi di tingkat desa. Masyarakat dilibatkan secara aktif, tidak hanya sebagai pengguna, tetapi juga membentuk kelompok pengelola infrastruktur energi yang ada. Dengan begitu, masyarakat bisa mandiri dalam hal energi sekaligus berpartisipasi dalam pengurangan emisi karbon.

Pencapaian PLTS di KPI Unit Plaju dapat menjadi inspirasi sekaligus contoh nyata bahwa penerapan PLTS skala industri dapat diadopsi dalam skala komunitas. Melalui kolaborasi lintas sektor dan penguatan kapasitas di tingkat lokal, program seperti Patriot Energi diharapkan dapat memperluas pemanfaatan energi terbarukan dan mempercepat langkah Indonesia menuju energi bersih yang merata.

Dengan semakin banyaknya pemanfaatan PLTS, baik di industri maupun desa-desa terpencil, energi matahari terbukti bukan sekadar pilihan alternatif, melainkan solusi nyata yang membawa manfaat besar — baik  bagi lingkungan, masyarakat, dan masa depan energi Indonesia.

Sumber: 

Pertamina Energia Weekly