?Nama panggilan saya yaitu Bams. ?Saya berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Lulusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
?Sejak awal, langkah hidup saya dipandu oleh keyakinan bahwa pendidikan bukanlah menjejali kepala dengan hafalan, melainkan memerdekakan pikiran dan hati manusia. Pengalaman pengabdian saya tumbuh dari akar rumput: membangun gerakan Komunitas Gemar Belajar Banjarmasin untuk anak-anak marjinal, menginisiasi Program BookTualang untuk membawa literasi ke desa-desa yang terpinggirkan, dan terlibat dalam Program Rakyat Bantu Rakyat, yaitu menghadirkan cek kesehatan gratis, pasar rakyat tanpa bayar, hingga ruang belajar bagi anak jalanan.
?Bergabung dalam Patriot Energi Angkatan IV bagi saya adalah kelanjutan logis dari keyakinan bahwa kemerdekaan manusia tak bisa dipisahkan dari kedaulatan energi dan kesejahteraan rakyat. Visi program ini selaras dengan pandangan bahwa energi adalah hak rakyat, bukan komoditas untuk segelintir elit. Seperti kata Freire, “Tugas manusia adalah membebaskan diri dan sesamanya,” dan seperti Che, “Revolusi itu digerakkan oleh cinta.” Bagi saya, cinta itu diwujudkan dalam kerja konkret yaitu memutus rantai ketimpangan dan memberi rakyat kuasa atas hidupnya sendiri. Mardaheka.
?Nilai hidup yang saya pegang sederhana, “Berpihaklah pada mereka yang tertindas, karena sejarah selalu digerakkan oleh keberanian kaum kecil.” Saya percaya, seperti Malaka, bahwa ilmu dan tenaga yang dimiliki adalah alat perjuangan, dan seperti Gie, bahwa hidup harus dibakar oleh idealisme, bukan dipadamkan oleh kenyamanan semu.
?Bagi saya, setiap tetes keringat di jalan pengabdian adalah batu bata bagi rumah besar kemanusiaan.