Halo, Saya Adinda Pratiwi Rambe, biasa dipanggil Dinda dari di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Pendidikan terakhir saya tempuh di Institut Pertanian Bogor jurusan Proteksi Tanaman. Selama masa studi, saya tergabung dengan Perkumpulan Mahasiswa Pecinta Alam IPB (LAWALATA IPB) yang menjadi rumah bagi saya di perantauan. Organisasi ini bukan hanya wadah untuk berpetualang di alam bebas, tetapi juga ruang pembelajaran tentang kebebasan berekspresi, bertindak mengikuti nurani, serta kepekaan terhadap isu lingkungan dan sosial. Saya belajar bahwa mencintai alam berarti juga mencintai kehidupan, menjaga keseimbangan antara manusia dan lingkungan, serta memberi dampak positif dimanapun kaki berpijak.
Pertengahan 2022 saya mendaftar sebagai volunteer di kegiatan Komunitas ARSA Bogor. Sebuah Komunitas sosial di bawah naungan CT ARSA Foundation yang berfokus pada pendidikan, kesehatan, dan berbagi kebahagiaan dengan anak-anak dan masyarakat. Dari pengalaman awal tersebut, saya merasakan kepedulian dan ketulusan yang kuat. Hal itu akhirnya membuat saya memutuskan untuk bergabung lebih jauh sebagai bagian dari tim (pengurus) ARSA Bogor hingga sebelum saya berangkat pelatihan Patriot Energi.
Saya dibentuk dari banyak hal; dari kejadian-kejadian yang saya sukai maupun tidak sukai, dari pertemuan dengan orang-orang yang singgah dan memberi warna, dari perjalanan yang mengajarkan arti syukur, hingga dari obrolan singkat yang meninggalkan makna mendalam. Semua itu membentuk saya menjadi pribadi yang hari ini masih terus belajar, berproses, mencari dan menemukan jawaban-jawaban atas pertanyaan di dalam diri saya. Karena itu, saya melihat Patriot Energi bukan hanya sebagai program pengabdian, melainkan sebagai ruang untuk melanjutkan proses tersebut. Sebuah pintu yang memberi kesempatan untuk menebar kebermanfaatan sekaligus menempa diri menjadi Adinda yang lebih baik lagi dari yang kemarin. Saya sadar bahwa perjalanannya tidak akan mudah, licin, terjal, mendaki, penuh onak duri, namun justru di sanalah ruang untuk bertumbuh terbuka lebar. Dan dalam setiap langkah itu, saya ingin menapakinya dengan sepatu rakyat—sebuah simbol sederhana dari keberpihakan, kerendahan hati, dan keberanian untuk berjalan bersama masyarakat.
Nilai yang selalu saya pegang: “Dimanapun kaki berpijak, saya ingin meninggalkan jejak yang bermanfaat”. Nilai itu yang menguatkan saya untuk terus melangkah, meskipun terkadang ragu dengan kemampuan diri. Karena saya percaya, selama niatnya tulus dan langkahnya konsisten, setiap usaha kecil akan bermakna.