Program Patriot Energi tidak berhenti ketika masa penempatan berakhir. Setelah Fasilitator Lapangan Patriot Energi menyelesaikan tugasnya di desa, hasil pemetaan mereka—terutama data potensi energi terbarukan dan sumber daya lokal yang telah disusun dalam bentuk dokumen pra-studi kelayakan (pre-feasibility study)—diolah dan dikembangkan lebih lanjut. Pengolahan dokumen ini dilakukan IBEKA bersama dengan para alumni Patriot Energi melalui diskusi dan mentoring secara berkala.
Dokumen tersebut kemudian disusun menjadi pitch-deck program pembangunan energi terbarukan berbasis komunitas, yang berfungsi sebagai bahan komunikasi untuk menarik minat pemerintah, BUMN, maupun sektor swasta agar berkolaborasi dalam pembangunan infrastruktur energi berbasis potensi lokal.
Kekuatan Patriot Energi tidak hanya terletak pada data yang akurat dan sesuai kondisi lapangan, tetapi juga pada upaya mengajak partisipasi masyarakat sejak awal ketika melaksanakan survei. Pendekatan ini mendorong keterlibatan langsung warga dan membantu munculnya tokoh-tokoh kunci di masyarakat yang berperan penting dalam tahap selanjutnya, terutama ketika pembangunan mulai dilaksanakan.
Salah satu wujud nyata dari tahap pasca penugasan ini adalah implementasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kampung Ausem, Distrik Pulau Yerui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua.
Dalam proses pembangunan, masyarakat setempat turut dilibatkan secara aktif dan ditingkatkan kapasitasnya agar mampu berperan dalam pengelolaan serta pemeliharaan fasilitas energi yang dibangun. Selain itu, dilakukan pula persiapan sosial sebelum pembangunan untuk memastikan penerimaan dan partisipasi masyarakat, serta pendampingan pasca pembangunan guna menjamin keberlanjutan manfaat dan penguatan kelembagaan lokal.
Pembangunan tersebut merupakan hasil kerja sama antara PT Pelindo (Persero) dan Program Patriot Energi, di bawah naungan Yayasan Inisiatif Bisnis Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) dan Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE).
Selain pembangunan yang dilakukan melalui kerja sama CSR BUMN atau program Danantara seperti PT Pelindo yang melibatkan para alumni Patriot Energi dalam proses pembangunan, beberapa lokasi juga ditindaklanjuti dengan dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Di Nusa Tenggara Timur (NTT), pembangunan dilakukan dengan dukungan DAK pada beberapa lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), yaitu:
Kolaborasi lintas sektor ini menjadi bukti nyata bahwa data, ide, dan kerja lapangan para Patriot Energi tidak berhenti pada tahap pemetaan semata, melainkan bertransformasi menjadi aksi konkret dalam mewujudkan keadilan energi di pelosok negeri. Kesinambungan antara hasil pemetaan dan tindak lanjut di lapangan menunjukkan bagaimana dokumen pra-studi kelayakan yang disusun para Fasilitator Lapangan Patriot Energi bersama masyarakat setempat dapat berkembang menjadi pembangunan infrastruktur energi terbarukan yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.